Kamis, 19 November 2009

POLA TIDUR dan KESEHATAN

PENGARUH POLA TIDUR BAGI KESEHATAN


Aktivitas organisasi yang padat dan tugas kuliah yang menumpuk menjadi bagian dari keseharian mahasiswa. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, tak ada pilihan lain bagi mahasiswa selain begadang. Nani mahasiswi kimia 06 mengaku begadang setiap malam saat ujian atau mengerjakan tugas praktikkum. Berbeda dengan Nani, Arif mahasiswa farmasi 07, mengungkapkan begadang saat menjelang ujian. Ketika ditanya tentang jam tidur, mahasiswa yang aktif di BEM MIPA dan MII ini, menjawab “Gua sih tidur mulai dari jam 2 sampe jam 5 atau ga tidur sama sekali kalo begadang” Aktivitas yang padat serimg menyita waktu tidur padahal tidur merupakan kebutuhan dasar setiap orang yang tidak dapat diganggu pelaksanannya.

Kasus diatas tidak hanya dialami oleh Arif dan Nani, tetapi juga mahasiswa lainnya . Mereka harus mengubah jam biologisnya untuk memenuhi tuntutan kewajiban. Jam biologis merupakan mekanisme pengaturan waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara otomatis. Jam biologis manusia sudah terprogram secara genetik untuk menentukan waktu bangun dan tidur, setiap orang memiliki jam biologis yang berbeda- beda tergantung umur, pekerjaan dan temperamen.

Melawan jam biologis akan berdampak buruk bagi kesehatan. Dr. Restak, seorang ahli saraf mengemukakan “irama terjaga dan tidur yang biasa tampaknya menimbulkan pengaruh stabilisasi pada kesehatan psikologis dan fisik kita.” Jam biologis yang berkurang akan memberikan efek buruk bagi jantung, hati, otak, dan berat badan. dr. Rini menambahkan “ kurang tidur membuat tekanan darah turun, mudah lelah dan pada akhirnya memicu penyakit jantung.” Tidur malam atau terlalu siang merupakan penyebab kerusakan hati. Ini terkait dengan pola pembuangan di tubuh kita yang terganggu akibat begadang. Saat tidur, organ-organ tubuh beristirahat sehingga menetralakan kerusak yang terjadi akibat kegiatan sehari-hari, membersihkan secara menyeluruh melaui aliran darah dan memulihkan keseimbangan kimiawi. Terkait dengan otak, kurang tidur menyebabkan otak berhenti memproduksi sel-sel baru. Penelitian yang dimuat dalam Proceeding of the Nation of Science menemukan bahwa kurang tidur pada tikus akan mempengaruhi hipopocampus, suatu wilayah di otak yang terlibat dalam pembentukan ingatan. Belum diketahui apakah efek kurang tidur pada tikus akan ini sama dengan manusia. Tapi faktanya manusia akan sulit berkonsentrasi akibat kurang tidur. dr. rini menyatakan bahwa kurang tidur juga bias mengakibatkan nafsu makan meningkat. Sejalan dengan pernyataan dr. Rini, Nani mahasiswi kimia 06 mengaku lebih banyak ngemil untuk menghindari kantuk. Saat kurang tidur, terjadi penekanan hormone protein bernama leptin dan menimbulkan rasa lapar yang berakibat pada peningkatan berat badan.

Keadaan fisik yang menurun akibat begadang kadang diperparah oleh kebiasaan mahasiswa minum stimulant seperti minuman berenergi ataupun kopi. Arif mahasiswa farmasi 07 mengaku minum kopi pahit sebelum begadang. “minum kopi boleh-boleh saja asal tidak berlebihan. Kalau berlebihan bias mengakibatkan insomnia karena saraf dipacu terus untuk terjaga,” ujar dr. Rini. dr Rini juga mengngkapakan bahwa minuman berenergi tidak dianjurkan untuk diminum saat begadang. Hal tersebut disebabkan oleh rasa masam dalam minuman yang dapat memicu penyakit maag dan pemanis buatan yang dalam jangka waktu lama akan menimbulkan kanker. Efek kurang tidur secara psikologis mengakibatkan hiperaktif, kurang mengendalikan diri dan emosi, meningkatkan nafsu birahi, kurang gesit, lekas marah dan tersinggung.

Jam biologis yang kacau tidak hanya disebabkan oleh kurang tidur atau begadang melainkan tetapi juga terlalu banyak tidur. dr Rini mengungkapkan bahwa terlalu banyak tidur mengakibatkan sirkulasi darah tidak lancar loyo dan lemah badan yang loyo dan lemah tersebut disebabkan oleh reabsorpsi limbah serta metabolisme tubuh. Mengubah jam biologis menjadi hal yang tidak dapat dihindari mengingat banyaknya kewajiban yang harus dilakukan. Verikut ini tips untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit walaupun harus begadang :

  • Banyak mengonsumsi makanan begizi dan vitamin
  • Mengurangi konsumsi karbohidrat, memperbanyak minum air putih
  • Tidak merokok

Pasca begadang, rasa kantuk terkadang sulit ditahan. Untuk menghindari kantuk pasca begadang dr. Rini menyarankan agarmengganti jam tidur yang kurang. Di sisi lain ada pula orang yang mengalami gangguan tidur pasca begadang. Ada beberapa tips untuk memperoleh tidur yang berkualitas yaitu :

  • Memperbaiki posisi tidur

Ø Posisi tidur yang paling sempurna yaitu posisi dimana tubuh dapat menjadi rileks. Saat tidur, usahakan tubuh tidak melengkung karena posisi ini dapat mengganggu sirkulasi jantung dan darah.

Ø Tidak tidur berbaring dengan posis telentang. Posisi ini kurang sehat karena menekan atau menyesakkan tulang punggung

Ø Tidak tidur menghadap kiri. Posisi ini dapat mengganggu kesehatan karena menghimpit jantung sehingga sirkulasi darahterganggu dan mengurangi pasokan darah ke otak, jika ini terjadi kita akan mengalami mimpi-mimpi sedih memilukan, mimpi buruk/seram (nightmares) bahkan berjalan dalam keadaan tidur (somnabulisme).

Ø Tidak tidur tengkurap atau menelungkup. Posis ini tidak praktis untuk pernapasan.

Ø Posisi tidur terbaik menurut sains adalah pada sisi kanan tubuh (menghadap kekanan). Fakta ini telah diuji melalui riset medis modern yang panjang untuk membuktikan kebenaran ajaran Islam yang berkualitas wahyu, sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan kepada para pengikut beliau untuk tidur berbaring pada sisi badan bagian kanan.

Ø Dalam posisi tidur diusahakan agar kepala menghadap ke Utara dan kaki mengarah ke Selatan, sehingga tubuh tidak menolak arus/medan magnet konstan mengaliri sekujur tubuh dari kutub magnetik Utara menuju ke Selatan dan ‘terhubung’ lancar ke sistem saraf kita.

  • Mengarahkan perhatian pada hal-hal yang berhubungan dengan moral dan spiritual.

Rasulullah Muhammad SAW menyuruh kaum Muslim untuk membaca dan merenungkan ayat-ayat Al Quran, yaitu ayat Kursi dan tiga surah terakhir dari Al Quran sebelum tidur. Sebagaimana dapat diketahui, ayat-ayat tersebut banyak berbicara mengenai keagungan dan keindahan sifat-sifat Tuhan, dan hal ini akan memberikan kesan yang dalam serta kuat di alam fikiran kita. Merenungkan sifat-sifat keTuhanan tersebut akan membersihkan dan meninggikan ruhani serta mendapat perlindungan Allah SWT terhadap segala godaan setan dan hal-hal yang merugikan.

Kebutuhan tidur harus dipenuhi baik secara kualitas maupun kuantitas karena tidur mempengaruhi funsi fisiologi tubuh.

SIMPLE LIFE WITH DIET

Simple life with diet


Apa yang terlintas dalam benak anda ketika mendengar kata diet? Mungkin pikiran anda tertuju tentang masalah kegemukan, berta badan, makanan atau hal-hal lain yang terkait. Cara pandang demikian membuat makna diet menjadi semakin sempit yaitu suatu usaha untuk menurunkan berat badan. Padahal definisi diet sebenarnya adalah konsumsi makanan. Jadi, diet tidak hanya untuk orang kegemukan melainkan unuk semua orang. Bahkan setiap orang dapat menjadi konsultan diet bagi dirinya sendiri, asal ia memilki pengetahuan yang cukup tentang diet.

Diet berpegang pada dua prinsip yaitu beragam dan seimbang. Makanan yang beragam berarti dalam satu porsi terdapat beraneka jenis makanan baik karbohidrat, protein dan zat gizi lainnya. Sedangkan seimbang berarti kandungan gizi dan porsinya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Konsumsi makanan tersebut terkait dengan AKG (angka kecukupan gizi) yang harus dipenuhi oleh setiap orang. Setiap orang memiliki AKG berbeda tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas dan kondisi fisiologis.

Gaya hidup modern

Gaya hidup telah mengubah pola konsumsi masyarakat. Karlina misalnya, mahasiswi ini setiap minggu dapat mengonsumsi fast food 1-2 kali setiap minggu. Walaupun mengetahui bahwa fastfood tidak sehat, ia tetap mengonsumsinya karena cepat dan enak. Fast food memang menjadi tren bahkan habit bagi sebagian kalangan. Padahal, fast food mengandung banyak lemak, garam, dan gula. Konsumsi lemak dan garam yang berlebihan mengakibatkan kegemukan sedangkan garam mengakibatkan kenaikan tekanan darah. Salah satu fast food yang umum kita kenal adalah mi instan. Mi instant mengandung garam dan MSG yang tinggi maka penggunaan bumbu sebaiknya hanya setengah bagian. Selain itu, hindari pula konsumsi mi instant dalam keadaan panas karena secara fisiko kimia, jel pada mi instant masih dalam bentuk yang kurang tepat untuk dicerna.

Tidak hanya jenis makanan, adanya pengaturan jam makan merupakan salah satu pengaruh gaya hidup masa kini. Karena aktivitas yang padat, jam makanpun digiring ke waktu yang sudah ditentukan misalnya makan siang dan makan malam.Sebenarnya tubuh memilki sinyal untuk menentukan jam makannya. Sinyal etrsebut muncul dalam bentuk rasa lapar. Mengabaikan sinyal tersebut sama saja mengundang penyakit salurna cerna seperti maag. Staf pengajar Departemen Gizi FKM UI, Ir. Ahmad Syafiq, MSc, PhD mengatakan, “ Sebenarnya ada pedoman yang terbukti benar, Rasulullah SAW menyarankan supaya kita makan saat kita betul-betul merasa lapar dan berhenti makan sebelum kita kenyang. Itu pedoman yang harus kiat ambil.”

Gemuk Vs Kurus

Kegemukan dapat dipengaruhi oleh factor genetik. Orang tua dapat mewariskan gen seperti sifat yang mudah gemuk ataupun dalam bentuk pola makan. Pola makan yang salah seperti teralu banyak ngemildapat menyebabkan kegemukan. Oleh karena itu, jenis, jumlah dan waktu mengemil harus diperhatikan agar tidak kegemukan dan terpenuhinya asupan gizi. Hindari snack yang berpengawet ataupun yang pengolahannya dengan digoreng. “ kalo bisa minyaknya diperas dulu pake tisu” ujar beliau. Pengawet dalam snack lama kelamaan dapat menimbulkan kanker walaupun kadar pengawet dalam snack tersebut masih dibawah batas yang diperbolehkan. Selain mengatur pola makan dibawah pengawasan ahli gizi atau dokter, orang yang bersangkutan harus memperbanyak aktivitas fisik.

Berbeda dengan kegemukan, tubuh yang kurus disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Namun, ini bisa diatasi dengan makan secara teratur dan tepat waktu serta menambah sedikit porsi makan.

Tetap bugar

Manfaat diet tidaklah lengkap tanpa olahraga. Selain meningkatkan kebugaran, olahraga bermanfaat untuk meningkatkan fungsi system pernafasan dan peredaran darah. Jantung menjadi lebih kuat memompa dan otot-otot kembali difungsikan secara optimal. Tubuh memilki system untuk melindungi bagian tubuh yang sering digunakan. Melalui olahraga, semakain banyak organ tubuh kita yang akan dilindungi. Olahraga yang baik adalah olahraga yang mencapai fase aerobic. Fase aerobic ditandai dengan terengah-engah. Saat itulah paru-paru dilatih untuk mengikat oksigen lebih banyak dan tubuh akan mengeluarkan energi lebih.

Selain olahraga, asupan air minimal 8 gelas sehari juga perlu diperhatikan agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Suplemen seperti multivitamin juga dapat dikonsumsi jika perlu. Berbeda dengan suplemen multivitamin, konsumsi sayuran dan buah-buahan wajib hukumnyakarena fungsinya sebagai antioksidan/penangkal radikal bebas.

Apa yang kita lakukan sekarang menjadi investasi kesehatan untuk sekarang dan masa depan. Oleh karena itu, pilihlah makanan yang bergizi dan tidak lupa olahraga.

“Makanan bergizi tidak harus mahal” tambah beliau.

MELANOMA

Melanoma

Sekilas tentang melanoma

Melanoma malignant adalah tipe kanker kulit ketiga dan dipertimbangkan lebih serius daripada jenis kanker kulit non melanoma. Ini berkembang dalam melanosit epidermis. Melanoma biasanya berwarna coklat kehitaman, meskipun lesi meungkin tidak berpigment (amelanotik). Ini biasanya mempengaruhi kulit tetapi dapat terjadi juga pada daerah atau bagian lain, melanoma malignant lentigo dan melanoma lentiginus akral. Melanoma mempunyai 2 fase pertumbuhan yaitu fase radial dan horizontal. ( 8)

B. Faktor Resiko

Untuk kanker kulit meliputi : corak kulit kuning langsat, mata biru, rambut pirang / merah, bekerja diluar ruangan, lansia dengan kulit rusak karena matahari, riwayat tindakan sinar-x terjadi kordis kulit, pemajaran pada agens kimia tertentu (arsenik, nitrat, tar dan ter, minyak dan parafin) jaringan parut luka bakar, kerusakan kulit pada area osteomielitis kronis, lubang fistula, terapi imunosupresi jangka panjang, keretanan genetik. ( 8)

C. Diagnosis

Diagnosis kanker kulit dibuat dengan biopsi dari lesi-lesi yang dicurigai, jenis biopsi meliputi penyayatan,dimana lapisan kulit diatas lesi diambil, yakin dengan cara biopsi, insisi dan eksisi. Bila dicurigai adanya melanoma maka iopsi dan eksisi merupakan metode pilihan sehingga kedalamn lesi dapat diukur. Pengukuran kedalaman secara langsung disebut level breslow dan merupakan satu indikasi penetuan prognosis yang penting. Untuk melanoma-melanoma tipis dan kebanyakan karsinoma sel basal dan sel squamosa, pengangkatan melalui pembedahan adalah semua yang diindikasikan dan tidak membutuhkan pemeriksaan diagnosa lenjutan. Untuk melanoma yang dalam pemeriksaan mungkIn diindikasikan untuk menemukan adanya metastase penyakit.ini meliputi pemeriksaan darah,pemeriksaan sinar-x, dan atau skar CT.

KANKER

Sekilas tentang kanker


Kanker (neoplasia) adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal yang cenderung menginvasi jaringan di sekitarnya dan menyebar ke tempat-tempat yang jauh. Sel-sel kanker ini berproduksi dengan kecepatan yang inheren. Pergerakan sel-sel kanker dari satu bagian tubuh ke bagian yang lain disebut metastasis. 1

Proses metastasis dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:

  1. Infiltrasi

Suatu tumor yang menginfiltrasi pembuluh-pembuluh darah ato limfe lokal agar dapat menembus dinding pembuluh tersebut dan memiliki akses kesirkulasi darah. Sel-sel tumor ini mengeluarkan enzim-enzim spesifik untuk dapat mengintegrasi pembuluh.

  1. Pelepasan atau detachment

Keluarnya sel-sel tumor dari sel asalnya setelah masuk ke darah atau limfa. Sel-sel tumor dapat keluar dengan mudah karena memiliki sedikit afinitas terhadap jenis jaringan mereka sendiri. Semakin banyak sel yang dilepaskan maka semakin besar kemungkinan sel-sel tersebut dalam darah dan tumbuh menjadi semakin besar.

  1. Penyebaran dan penyemaian

Adalah pergerakan sel-sel tumor di dalam darah atau limfe. Apabila sel-sel ini berpindah secara berkelompok maka sebagian sel-sel tumor akan terperangkapdi suatu kapiler atau jaringan limfe sehingga banyak sel yang mati. Walaupun jumlah sel yang mati cukup banyak, namun sebagian sel tumor dapat bertahan di tempat yang baru dan dapat tumbuh dan berkembang. 1

Kategori kanker

  1. Karsinoma, yaitu kanker jaringan epitel, termasuk sel-sel kulit, testis, ovarium, kelenjar penghasil mukus, sel penghasil melanin, payudara, serviks, colon, rektum, lambung, pankreas, dan esofagus.

  1. Limfoma, yaitu kanker jaringan limfa yang mencakup kapiler limfa, lakteal, limfa, berbagai kelenjar limfa dan pembuluh limfa, timus, dan sumsum tulang. Limfoma yang spesifik adalah penyakit Hodgkin dan Limfoma Malignum.
  2. Sarkoma, yaitu kanker jaringan ikat, termasuk sel-sel yang ditemukan di otot dan tulang.
  3. Glioma, yaitu kanker sel-sel glial atau penunjang di susunan saraf pusat.
  4. Karsinoma in situ, yaitu sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif. 1

Penyebab Kanker

Sebagian besar bukti menginsyaratkan bahwa pembentukan kanker adalah suatu proses bertingkat yang memerlukan waktu beberapa tahun untuk selesai. Salah satu teori yang memperhitungkan lamanya waktu laten adalah teori Inisiasi-Promosi pada angiogenesis. Teori Inisiasi-Promosi menyatakan bahwa langkah pertama pada karsinogenesis adalah mutasi ireversibel DNA suatu sel selama transkripsi DNA (replikasi). Agar kanker dapat terbentuk dari kejadian awal ini, maka harus terjadi interaksi bertahun-tahun dengan sel-sel melalui berbagai zat promoter. Zat-zat promoter adalah zat yang merangsang reproduksi dan proliferasi sel. Teori Inisiasi-Promosi juga memperhitungkan banyaknya penyebab inisiasi, adanya berbagai promoter, dan peran hereditas serta lingkungan pada pembentukan kanker. 1

Dalam keadaan normal, replikasi DNA terjadi dengan tingkat presisi yang sangat tinggi. Hal ini terjadi karena adanya enzim-enzim pengoreksi (Proofreading) yang meneliti untai DNA untuk mencari adanya kesalahan transkripsi. Namun kadang-kadang terjadi kesalahan transkripsi dan tidak terdeteksi oleh enzim-enzim tersebut. Pada keadaan tersebut, sebenarnya akan ada protein regulator yang dapat memperbaiki kesalahan tersebut. Namun apabila kembali lolos, kesalahan tersebut menjadi mutasi permanen dan akan bertahan di semua sel keturunannya. 1

Walaupun sebagian kesalahan pada transkripsi DNA terjadi secara acak, bahan-bahan fisik, kimia dan mikroorganisme tertentu diketahui menyebabkan mutasi. Bahan-bahan tersebut antara lain adalah radiasi pengion, radiasi ultraviolet, rokok, hidrokarbon aromatik, zat-zat warna tertentu, nitrosamin, aflatoksin (terdapat pada kacang yang berjamur), dan asbestos. Virus-virus tertentu telah diketahui dapat menyebabkan mutasi DNA. Setiap bahan fisik, kimiawi, atau virus dapat menyebabkan kesalahan replikasi DNA atau merusak enzim-enzim pengoreksi.1

Sel yang telah terinisiasi adalah sel yang telah mengalami mutasi. Sel yang terinisiasi bukanlah sel kanker; harus berlangsung proses-proses promosi selama bertahun-tahun sebelum sel tersebut menjadi sel kanker. Promotor mungkin merangsang proliferasi sel yang telah terinisiasi dengan mengubah fungsi gen regulator, mengubah bagaimana suatu sel berespon terhadap berbagai stimulator kimiawi atau inhibitor pertumbuhan, atau mengubah bagaimana suatu sel berespons terhadap komunitasnya antar sel yang berkaitan dengan kepadatan. Efek suatu promotor pada sel yang telah bermutasi dapat reversibel apabila pajanan ke promotor dihentikan. Contoh bahan promotor antara lain hormon endogen misalnya estrogen, zat-zat tambahan tertentu untuk makanan (sakarin dan nitrat), obat, rokok, dan alkohol. Pada keadaan tertentu, sebagian bahan seperti tembakau dapat berfungsi sebagai inisiator dan promoter.1

Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC. Hal: 96-106.

Posted in kesehatan | Tagged: , | Leave a Comment »

Terapi Gen

Posted by filzahazny on November 2, 2009

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, banyak cara diusahakan untuk melawan kanker . Salah satunya adalah dengan teknik terapi gen. Terapi gen merupakan pendekatan baru dalam pengobatan kanker, yang saat ini masih bersifat eksperimental. Sejak mengetahui bahwa kanker merupakan penyakit akibat mutasi gen, para ahli mulai berpikir bahwa terapi gen tentu efektif untuk mengobatinya. Apalagi kanker jauh lebih banyak penderitanya dibandingkan dengan penyakit keturunan akibat kelainan genetis yang selama ini diobati dengan terapi gen.4

Saat ini para ilmuwan sedang mencoba beberapa cara kerja terapi gen untuk pengobatan kanker:

  1. Menambahkan gen sehat pada sel yang memiliki gen cacat atau tidak lengkap. Contohnya, sel sehat memiliki “gen penekan tumor” seperti p53 yang mencegah terjadinya kanker. Setelah diteliti, ternyata pada kebanyakan sel kanker gen p53 rusak atau bahkan tidak ada. Dengan memasukkan gen p53 yang normal ke dalam sel kanker, diharapkan sel tersebut akan normal dan sehat kembali.
  2. Menghentikan aktivitas “gen kanker” (oncogenes). “Gen kanker” merupakan hasil mutasi dari sel normal, yang menyebabkan sel tersebut membelah secara liar menjadi kanker. Ada juga gen yang menyebabkan sel kanker bermetastase (menjalar) ke bagian tubuh lain. Menghentikan aktivitas gen ini atau protein yang dibentuknya, dapat mencegah kanker membesar maupun menyebar.
  3. Menambahkan gen tertentu pada sel kanker sehingga lebih peka terhadap kemoterapi maupun radiasi, atau menghalangi kerja gen yang dapat membuat sel kanker kebal terhadap obat-obat kemoterapi. Juga dicoba cara lain, membuat sel sehat lebih kebal terhadap kemoterapi dosis tinggi, sehingga tidak menimbulkan efek samping.
  4. Menambahkan gen tertentu sehingga sel-sel tumor/kanker lebih mudah dikenali dan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh. Atau sebaliknya, menambahkan gen pada sel-sel kekebalan tubuh sehingga lebih mudah mendeteksi dan menghancurkan sel-sel kanker.
  5. Menghentikan gen yang berperan dalam pembentukan jaringan pembuluh darah baru (angiogenesis) atau menambahkan gen yang bisa mencegah angiogenesis. Jika suplai darah dan makanannya terhenti, kanker akan berhenti tumbuh, atau bahkan mengecil lalu mati.
  6. Memberikan gen yang mengaktifkan protein toksik tertentu pada sel kanker, sehingga sel tersebut melakukan aksi “bunuh diri” (apoptosis).4

Titah Rahayu. Terapi Gen: Senjata Baru Melawan Kanker. http://rumahkenker.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=18. I9 September 2009. 20.08 WIB

Posted in kesehatan | Tagged: , | Leave a Comment »

Pengobatan kanker

Posted by filzahazny on November 2, 2009

Pengobatan Kanker

Dewasa ini, terdapat tiga tipe perawatan kanker yang paling umum yaitu operasi, radioterapi, dan kemoterapi. Perawatan ditujukan untuk membuang sel – sel kanker atau menghancurkan mereka dalam tubuh dengan obat – obatan atau agen lainnya.

A. Operasi

Operasi dapat menjadi sangat sukses dalam perawatan beberapa jenis kanker, tetapi bukanlah pilihan bagi semua orang. Jika kanker berada dalam bentuk malignan tumor dan tumor ada di satu tempat (terlokalisasi), dapat secara aman memotong tumor dan jaringan disekelilingnya yang terinfeksi. Operasi tidak dapat dilakukan jika kanker telah menyebar ke area tubuh lainnya atau jika tumor tidak dapat dibuang tanpa merusak organ – organ vital, seperti hati dan otak. (3)

B. Radioterapi

Radioterapi menggunakan radiasi dalam bentuk sinar x tertentu, sinar gamma atau elektron – elektron untuk menghancurkan sel – sel kanker sehingga mereka tidak dapat memperbanyak diri. Biasanya tidak terasa sakit selama proses terapi. Radioterapi kadang – kadang dapat menjadi satu – satunya perawatan yang dibutuhkan, atau dapat digunakan bersama dengan terapi lainnya, seperti operasi. Kombinasi operasi dan radioterapi dapat digunakan untuk tumor yang tumbuh di satu tempat saja. (3)

C. Kemoterapi

Kemoterapi kanker merupakan jenis pengobatan yang bertambah penting pada beberapa tahun terakhir ini. Kemoterapi menggunakan obat – obatan untuk melawan sel – sel kanker. Ditinjau dari siklus sel, obat antineoplastik dapat dikelompokkan menjadi dua. (3)

  1. Kelompok cell cycle-specific (CCS).

obat yang kerjanya memperlihatkan toksisitas selektif terhadap sel yang sedang berproliferasi.

  1. Kelompok cell cycle-nonspecific (CCNS).

Ditinjau atas dasar kerja obat, dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok
yaitu senyawa pengalkil, antimetabolit, antibiotika, hormone, dan campuran berbagai macam obat termasuk di dalamnya obat dari alam.
1. Senyawa Pengalkil (Zat pengalkil, alkilator, alkylating agent)

Senyawa pengalkil mempunyai persamaan sifat dalam menyebabkan reaksi kimia yaitu sifat elektrofilik kuat dari ion karbonium atau ion imonium dan membentuk ikatan kovalen dengan bagian nukleofilik molekul sasaran (target molecules). Mustar Nitrogen berikatan dengan residu guanine dari DNA dengan akibat terjadilah perubahan afinitas gugus pada DNA (dari sitosin ke timin), depurinasi dengan akibat kerusakan DNA mungkin juga terjadi. Senyawa pengalkil yang bifungsional dapat berikatan secara kovalen dengan 2 gugus (residu guanine) asam nukleat pada untaian yang berbeda, terjadilah ikatan silang (cross linking) sehingga terjadi kerusakan pada fungsi DNA. Hal ini dapat menjelaskan sifat sitotoksik dan mutagenic senyawa pengalkil. Obat anti kanker yang termasuk kedalam senyawa pengalkil adalah:

1) Kloretilamin

2) Mekloretamin

3) Siklofosfamid Sitoksilamin atau sitoksil alcohol

4) Melfalan Melfalan

5) Klorambusil

6) Etilenimina

7) Epoksid

8) Ester Asam

9) Busulfan Busulfan
2. Antimetabolit Obat

Kelompok ini menghambat jalannya metabolisme yang esensial atau pertumbuhan sel kanker melalui penghambatan sintesis folat, purin, dan pirimidin. Ini semua merupakan rangkaian sintesis DNA. Yang termasuk obat-obatan kelompok ini adalah :

1.) Metotreksat
2.) 6-Merkaptopurin
3.) Fluorourasil
4.) 6-Azauridin
5.) Sitarabin
6.) Antagonis Asam Amino
3. Antibiotik

Berbagai Antibiotik yang dapat digunakan untuk anti kanker adalah :

1) Daktinomisin

2) Daunorubinsin dan Doksurubisin

3) Bleomisin Bleomosin

4) Mitomisin Mitomisin

5) Mitramisin
Kemoterapi dapat menyebabkan banyak ketakutan akibat efek sampingnya yang dapat menjadi akut. Efek samping dari kemoterapi dapat direduksi dengan obat – obatan lainnya.

Kemoterapi biasanya digunakan ketika kanker telah menyebar ke bagian – bagian tubuh lainnya. Kemoterapi juga dapat digunakan dalam kombinasi dengan operasi dan radiasi. Kadang – kadang tumor dibuang dengan operasi dan kemudian kemoterapi digunakan untuk memastikan semua sel – sel kanker telah mati.

4. Obat yang meningkatkan daya tahan tubuh (imunoterapi)

Adalah bentuk terapi kanker yang memanfaatkan sifat atau ciri utama dari sistem imun. Spesifitsitas dan daya ingat. Imunoterapi dapat digunakan untuk mengidentifikasi tumor dan memungkinkan pendeteksian semua tempat metastasis yang tersembunyi. Imunoterapi dapat merangsang sistem kekebalan pejamu agar berespon secara lebih agresif terhadap rumor, atau sel-sel tumor dapat diserang oleh antibodi yang dibuat di lab.

5. Terapi hormon

Hormon yang biasa digunakan untuk melawan kanker adalah hormon steroid. Salah satu mekanisme dalam mengatur pertumbuhan sel yang spesifik di dalam tubuh adalah dengan pengaruh hormone pertumbuhan atau pengaruh hormone penghambat pertumbuhan. Penggunaan glukokortiroid, progestin dan hormone kelamin steroid untuk pengobatan tumor merupakan pemanfaatan pengaruh normal hormon tersebut secara terapeutik pada sel target. Hormon steroid lebih selektif daripada obat-obat anti tumor lain, oleh karena hormon ini bekerja semata-mata pada sel yang berdifiensiasi spesifik dan mempunyai reseptor tunggal untuk hormone tersebut. Hormon yang digunakan sebagai anti kanker di antaranya Estrogen (dietilstilbestrol, etinilestradiol), Antiestrogen (tamoksifen), Androgen (testosterone propionat, fluoksimesteron), Progestin (hidroksi progesterone kaproat), dan adrenokortikosteroid (prednisone).

6. Obat Kanker l ainnya

Beberapa macam obat yang tidak termasuk dalam kelompok obat diatas tapi digunakan sebagai obat anti kanker adalah :

1) Hidroksiurea

2) Prokarbazin.

3) L-Asparaginase

4) Vinkristin dan Vinblastin

D. Perawatan Lainnya

Metode terapi lainnya adalah dengan terapi biologis. Perawatan ini menggunakan protein untuk mempercepat sistem imun tubuh memproduksi lebih banyak sel darah putih (limfosit). Dua jenis limfosit yang dapat melawan dan membunuh sel – sel kanker adalah sel T dan sel B. Protein – protein meningkatkan kemampuan limfosit sel T dan sel B untuk membunuh kanker. Terapi biologi dapat pula digunakan dalam kombinasi dengan operasi, terapi radiasi atau kemoterapi. (3)

Sekilas Tentang Penyakit Ginjal

1. Pyelonephritis

Infeksi dan peradangan jaringan ginjal dan renal pelvis (ruang yang terbentuk dari perluasan ujung atas ureter tubulus yang menyalurkan urin ke kandung kemih). Infeksi ini biasanya disebabkan karena bakteri. Kelainan ginjal yang paling sering terjadi, pyelonephritis dapat menjadi kronis dan akut.

Pyelonephritis yang sudah akut biasanya menyerang satu daerah pada ginjal, dan tidak menyerang bagian yang lain. Pada banyak kasus, pyelonephritis dapat berkembang tanpa adanya penyebab yang jelas. Gangguan pada aliran darah atau urin, dapat membuat ginjal lebih mudah terserang infeksi, dan penumpukan kotoran pada ujung urethra juga diperkirakan meningkatkan kasus penyakit pada bayi (urethra merupakan saluran urin dari kandung kemih keluar). Wanita dapat mengalami cedera saluran kencing pada saat berhubungan atau kehamilan, dan kateterisasi (pengeluaran urin secara mekanik) dapat menyebabkan infeksi.

2. Glomerulonephritis

Glomerulonephritis, penyakit ginjal lain yang sering terjadi, ditandai dengan peradangan sebagian glomeruli ginjal. Kondisi ini dapat terjadi ketika sistem imun tubuh lumpuh. Antibodi dan zat-zat lainnya membentuk partikel dalam aliran darah yang terjebak dalam glomeruli. Hal ini menyebabkan peradangan dan membuat glomeruli tidak dapat bekerja dengan baik. Gejala dari penyakit ini bisa termasuk darah dalam urin, pembengkakan jaringan tubuh, dan adanya protein dalam urin, dalam hasil tes laboratorium. Glomerulonephritis bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Jika pengobatan diperlukan, dapat dilakukan diet khusus, obat-obatan pencegah kekebalan (immunosuppressant), atau plasmapheresis (pemisahan plasma dari darah), suatu prosedur untuk membuang bagian darah yang mengandung antibodi.

Glomerulonephritis merupakan kelainan yang dikenal dengan nephritis, atau penyakit Bright. Bagian utama yang terserang penyakit ini adalah pembuluh darah dalam bongkah glumerular. Imbuhan “-itis” menandakan luka peradangan, dan glomerulonephritis memang berhubungan dengan infeksi, dalam arti kata sempit, penyakit ini menyerang setelah adanya infeksi bakteri streptococcal dan kemudian semakin berat karena berbagai macam infeksi lainnya. Namun demikian, terdapat bukti yang meyakinkan bahwa glomerulonephritis bukan merupakan penyakit yang menyerang ginjal secara langsung karena satu penyebab infeksi. Penyakit ini lebih kepada kelainan sistem kekebalan tubuh, dimana pembentukan antibodi sebagai respon dari adanya protein asing (antigen) ditempat lain dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan terbentuknya antigen-antibodi kompleks yang tersangkut dalam bongkah glomerular atau pada sedikit kasus, antigen ini menumpuk pada dinding kapiler glomerular. Pada tiap kasus, antibodi atau antigen-antibodi kompleks mencapai ginjal melalui sirkulasi, dan mekanisme ini disebut sebagai penyakit sirkulasi kompleks.

3. Batu Ginjal

Disebut juga Renal Calculus, plural Renal Calculi, terkumpulnya mineral dan benda organik yang terbentuk dalam ginjal. Ada batu yang menjadi demikian besar yang melumpuhkan fungsi ginjal. Urin mengandung banyak garam dalam bentuk larutan dan jika konsentrasi garam mineral menjadi berlebih, kelebihan garam ini mengendap menjadi partikel padat disebut batu ginjal. Batu ginjal diklasifikasikan sebagai primer jika batu tersebut terbentuk tanpa ada sebab yang jelas seperti infeksi atau penyumbatan. Diklasifikasikan sekunder jika berkembang setelah adanya infeksi ginjal atau kelainan.

Beberapa keadaan memperbesar peluang terbentuknya batu ginjal. Baik itu berkurangnya volume cairan atau bertumpuknya mineral cukup membuat terganggunya keseimbangan yang sempurna antara cairan dan larutan yang ada dalam ginjal. Ketika batu mulai berkembang, biasanya ia akan terus tumbuh. Sebuah nukleus dari endapan garam urin bisa merupakan kumpulan bakteri, jaringan yang rusak, sel mati, atau keping darah kecil. Mineral menarik partikel dari luar dan membungkusnya. Pada saat batu bertambah besar, bagian permukaan dapat menjadi tempat bagi mineral lain dan kemudian bertambah besar.

Batu ginjal yang lebih kecil dapat keluar dari badan dengan sendirinya meski akan menimbulkan rasa sakit. Batu yang lebih besar memerlukan pembedahan, atau dapat dipecah menjadi bagian-bagian kecil dengan gelombang suara dalam prosedur yang disebut ultrasonic lithotripsy.

4. Gagal Ginjal

Disebut juga Renal Failure, hilangnya sebagian atau keseluruhan fungsi ginjal. Gagal ginjal digolongkan menjadi akut (ketika serangannya tiba-tiba) atau kronis. Gagal ginjal akut berakibat pada berkurangnya volume urin, kadar zat-zat bernitrogen, potasium, sulfat, dan fosfat diatas normal dalam darah, dan rendahnya kadar sodium, kalsium, dan karbon dioksida darah yang juga jauh dibawah normal. Biasanya orang yang terkena ini sembuh dalam enam minggu atau kurang.

Sebab dari gagal ginjal ini antara lain karena rusaknya tubulus didalam ginjal oleh obat-obatan atau larutan organik seperti karbon tetraklorida, aseton, dan etilen glikol, bersinggungan dengan senyawa logam seperti merkuri, timah, dan uranium. Gagal ginjal dapat pula disebabkan karena cidera fisik atau operasi besar yang membuat kehilangan banyak darah atau juga akibat penyakit yang merusak korteks (bagian luar) dari ginjal. Penyebab lainnya adalah infeksi bakteri berat, diabetes yang merusak medula (bagian dalam) ginjal, dan karena kelebihan garam kalsium dalam ginjal.

Tersumbatnya arteri ginjal, penyakit liver, dan tersumbatnya saluran kencing dapat mengakibatkan gagal ginjal akut; pada situasi yang jarang terjadi, gagal ginjal dapat terjadi tanpa gejala awal. Komplikasi yang timbul dari gagal ginjal termasuk gagal jantung, paru-paru berair, dan bertumbuknya potasium dalam tubuh.

Gagal ginjal kronis biasanya merupakan akibat dari penyakit yang sudah lama diidap oleh ginjal. Pada gagal ginjal kronis darah menjadi lebih asam dibandingkan biasanya dan dapat terjadi hilangnya kalsium dalam tulang. Kerusakan saraf dapat pula terjadi

KEKEBALAN

KEKEBALAN ALAM

A. Definisi

Kekebalan alam atau respon imun nonspesifik adalah suatu protect atau wujud dari reaksi perlawanan yang sudah dimiliki atau didapatkan sejak lahir untuk melawan organisme asing yang masuk ke dalam tubuh. Respon imun nonspesifik dapat langsung bekerja begitu ada ancaman dari bahan asing yang masuk ke dalam tubuh walauppun tubuh sebelumnya tidak pernah terpapar pada zat tersebut.

B. Faktor-faktor

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap respon imun spesifik adalah

1. Spesies

Di antara berbagai spesies ada perbedaan kerentanan yang jelas terhadap mikroorganisme.

2. Perbedaan individu dan pengaruh usia

Peranan herediter yang menentukan resistensi terhadap infeksi terlihat dari studi tuberculosis pada pasangan kembar. Bila satu dari kembar homozigot menderita tuberculosis, pasangan lainnya menunjukkan resiko lebih besar untuk juga menderita tuberculosis disbanding pasangan kembar yang heterozigot.

3. Suhu

Kelangsungan hidup banyak jenis mikroorganisme tergantung pada suhu. Kuman tuberculosis tidak akan menginfeksi hewan berdarah dingin.

4. Pengaruh hormone

Pada diabetes mellitus, penderita hipotiroidisme dan disfungsi adrenal ditentukan resistensi yang menurun terhadap infeksi.

5. Faktor nutrisi

Resistensi terhadap infeksi yang menurun oleh efek nutrisi yang buruk sudah tidak dipersiapkan lagi. Sebaliknya keadaan nutrisi yang buruk dapat menyulitkan poliferasi virus sehingga seseorang dengan nutrisi buruk dapat lebih tahan terhadap infeksi virus tertentu dibanding orang yang nutrisinya lebih baik.

6. Flora bakteri normal

Flora bakteri normal yang terdapat di kulit dapat membentuk berbagai bahan antimikrobial secara bakteriosin dan asam. Pada waktu yang sama flora normal berkompetisi dengan pathogen potensial untuk mendapat nutrisi esensial

C. Mekanisme

Pertahanan tubuh secara alami atau nonspesifik yang bereaksi tanpa memandang apakah agen pencetus pernah atau belum pernah dijumpai adalah :

1. Peradangan

Adalah suatu respon nonspesifik terhadap cedera jaringan, pada keadaan ini spesialis-spesialis fagositik-neutrofil dan makrofag berperan penting disertai bantuan dari sel-sel imun jenis lain.

Rangkaian kejadian pada respon peradangan terhadap masuknya bakteri melalui celah di kulit :

1. Pertahanan oleh makrofag residen

Ø Melakukan perubahan sebelum mekanisme lain dapat dimobilisasi

2. Vasodilatasi local

Ø Menginduksi pengeluaran histamine dari sel mast

Ø Meningkatkan aliran darah local untuk lebih banyak menyalurkan leukosit fagositik dan protein plasma

Ø Menimbulkan kemerahan dan rasa panas setempat

3. Peningkatan permeabilitas kapiler

Ø Diinduksi oleh histamine

Ø Memungkinkan protein plasma keluar ke jaringan yang meradang

4. Edema local

Ø Terjadi akibat peningkatan tekanan osmotic koloid di cairan interstisium

Ø Menimbulkan pembengkakkan dan nyeri setempat

5. Pembatasan (pengepungan) daerah yang meradang

Ø Ditimbulkan oleh pembentukan bekuan di cairan interstisium yang mengelilingi bakteri setelah factor pembekuan yang bocor diaktifkan oleh kontak dengan tromboplastin jaringan

6. Emigrasi leukosit, terutama monosit, yang matang menjadi makrofag jaringan dan neutrofil

Ø Dilakukan melalui proses marginalisasi, diapedesis, gerakan amuboid, dan kemotaksis

2. Proliferasi leukosit

Ø Disebabkan oleh pengeluaran leukosit (yang sudah dibentuk sebelumnya) dari sumsum tulang serta peningkatan pembentukan leukosit baru

3. Destruksi bakteri oleh leukosit

Ø Dilakukan oleh neutrofil dan makrofag di tempat kejadian

Ø Ditingkatkan oleh kerja opsonin

4. Sekresi mediator peradangan oleh fagosit

Ø Membunuh bakteri melalui cara-cara nonfagositik

Ø Merangsang pengeluaran histamine

Ø Menginduksi manifestasi sistemik seperti demam

Ø Mencetuskan system pembekuan dan anti pembekuan

Ø Mengaktifkan system kinin yang memperkuat banyak proses peradangan dan mengaktifkan reseptor nyeri local

Ø Menurunkan konsentrasi besi dalam plasma yang diperlukan untuk multiplikasi bakteri

Ø Merangsang pelepasan protein fase akut dari hati yang menggunakan berbagai respon imun

Ø Merangsang produksi neutrofil

Ø Meningkatkan proliferasi dan diferensiasi sel B dan sel T

5. Perbaikan jaringan

Ø Dilakukan dengan mengganti sel-sel yang hilang melalui pembelahan sel-sel spesifik organ yang sehat disekitarnya atau pembentukan jaringan parut oleh fibroblast jaringan ikat

1. Interferon

Adalah sekelompok protein yang secara nonspesifik mempertahankan tubuh terhadap infeksi virus, berikatan dengan sel pejamu lain yang belum terinfeksi dan mencetuskan pembentukan enzim-enzim inaktif yang mampu menghambat replikasi virus. Enzim-enzim inaktif ini diaktifkan hanya apabila terjadi invasi virus pada sel-sel tersebut.

Mekanisme :

1. Virus masuk sel

2. Sel mengeluarkan interferon

3. Interferon berikatan dengan reseptor di sel yang belum terinfeksi

4. Sel yang belum terinfeksi menghasilkan enzim-enzim inaktif yang mampu memutuskan RNA messenger virus dan menghambat sintesa protein

5. Sel berikutnya dimasuki oleh virus

6. Virus masuk ke dalam sel yang sudah dipengaruhi oleh interferon

7. Enzim penghambat virus diaktifkan

8. Virus tidak mampu membelah diri di sel-sel yang baru dimasukinya

2. Sel natural killer

Sel natural killer yang terjadi secara alamiah adalah sel-sel mirip limfosit yang secara nonspesifik menghancurkan sel yang terinfeksi virus dan sel kanker dengan secara langsung melisiskan membrane sel-sel tersebut pada saat perama kali berjumpa.

Cara kerja sel ini dan sasaran utamanya serupa dengan sel T sitotoksik, tetapi sel T sitotoksik hanya dapat mematikan sel-sel terinfeksi virus atau sel kanker jenis tertentu yang pernah dijumpai oleh sel tersebut. Selain itu setelah terpajan, sel T sitotoksik memerlukan periode pematangan sebelum mampu melancarkan serangan yang mematikan. Sel natural killer membentuk pertahanan yang bersifat segera dan nonspesifik terhadap sel yang terinfeksi virus dan sel kanker sebelum sel T sitotoksik yang lebih spesifik dan banyak berfungsi.

3. Sistem Komplemen

Sistem komplemen merupakan mekanisme pertahanan yang diaktifkan secara non-spesifik sebagai respons terhadap invasi organisme.Sistem ini melengkapi (complement) kerja antibodi yaitu mekanisme primer yang diaktifkan oleh antibodi untuk mematikan sel-sel asing.

Sistem komplemen terdiri dari protein –protein plasma yang dihasilkan oleh hati dan beredar dalam darah dalam bentuk inaktif.Setelah komponen pertama,C1 diaktifkan, komponen tersebut akan mengaktifkan C2 dan demikian seterusnya, dalam suatu jenjang reaksi pengaktifkan.Lima komponen lainnya yang terakhir, C5 sampai C9 membentuk kompleks protein besar,membrane attack complex yang menyerang membran permukaan mikroorganisme didekatnya dengan membenamkan dirinya,sehingga terbentuk saluran besar di membran di permukaan mikroba tersebut.Teknik membolongi ini menyebabkan membran permukaan bocor,terjadi fluks osmotic air ke dalam sel korban,sehingga sel tersebut membengkak dan pecah.Lisis yang dinduksi oleh komplemen ini adalah cara utama pembunuhan tanpa fagositosis.Jenjang fagositosis dapat diaktifkan melalui 2 cara yaitu:

1. Jalur alternatif, menjalankannya ke rantai karbohidrat tertentu di permukaan organism,tetapi tidak terdapat pada sel manusia (respon imun non-spesifik).

2. Jalur klasik,memajankannya ke antibodi (respon imun spesifik).

Komplemen C5 sampai C9 bila diaktifkan akan membentuk membran attack complex yang melubangi sasaran.Komponen lainnya yang sudah diaktifkan memperkuat proses peradangan dengan:

1. Berfungsi sebagai kemotoksin

2. Bekerja sebagai opsolin

3. Memperkuat vasodilatasi local dan permeabilitas kapiler.

4. Merangsang pengeluaran histamin dari sel mast sekitarnya.

5. Mengaktifkan kinin

4. Fagositosis

Melibatkan pencaplokan dan degadrasi intrasel partikel asing. Dalam waktu kurang dari 0,01 detik makrofag memakan sebuah bakteri dengan cara fusi lisosom terhadap benda asing dan penguraian oleh enzim hidrolitik yang dihasilkan lisosom. Prosedur efektif yang membuat fagosit mengenali sasaran untuk dihancurkan

· Jaringan mati dan banyak bendaasing anyak memiliki karakteristik permukaan yang berbeda dengan sel tubuh normal

· Partikel asing secara sengaja ditandai untuk dfagositosis dengan melapisisnya dengan mediator-mediator kimiawi yang dihasilkan oleh system imun.

Zat kimia yang dihasilkan system imun yang menyebabakan bakteri lebih rentan adalah opsonin. Sekresi fagositik :

· Neutrofil mengeluarkan laktoferin, protein yang mengikat besi sehingga tidak tersedia besi untuk multiplikasi bakteri

· Sekresi fagosit merangsang pengeluaran histamine yang menginduksi vasodilatasi local dan meningkatkan permeabilitas vaskuler yang menyertai paradangan.

· Sekresi fagosit memecah kininogen menjadi kinin aktif yang meningkatkan proses peradangan

· Sekresi fagosit menginduksi timbulnya demam terutama melalui pelepasan pirogen endogen. Pirogen endogen menyebabkan pengeluaran prostaglandin, yang menaikkan thermostat di hipotalamus.

5. Membran Mukus

  1. Sistem pencernaan

Air liur yang dikeluarkan ke dalam mulut mengandung enzim yang melisiskan bakteri tertentu. Jika lolos masih di dalam usus ada jaringan limfoid terkait usus namun mekanisme ini tidak 100% efektif.

  1. Sistem genitourinaria

Di dalam system ini, mikroba yang masuk akan menemui lingkungan yang tidak ramah karena urin dan sekresi vagina yang asam, juga dihasilkan mucus lengket yang menangkap partikel kecil yang masuk.

  1. Sistem pernapasan

Dilengkapi tonsil dan adenoid membentuk proteksi imunologis terhadap pathogen yang terhirup di awal system pernapasan.

6. Kulit

Epidermis menghasilkan zat pertahanan imun seperti :

· Melanosit, menyerap berkas sinar UV yang berbahaya

· Keratinosit, mengeluarkan interleukin 1 yang mempengaruhi pematangan sel T yang cenderung terlokalisasi di kulit

Tebal kulit dan lapisan stratum korneum dapat menghambat masuknya kuman dan sekresi kelenjar keringat dan kelenjar sebaseum yang mengandung asam laktat dan asam lemak untuk menurunkan pH kulit sehingga bersifat bakteriostatik .KEKEBALAN DIDAPAT

(Acquired Immunity)

A. Definisi

Kekebalan didapat atau respon imun spesifik adalah pertahanan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup.

Kekebalan didapat terbagi dua, yaitu :

  • Aktif

Kekebalan yang dihasilkan secara spontan dan merupakan pembentukan antibodi yang diakibatkan oleh pajanan ke suatu antigen (bahan asing yang masuk ke dalam jaringan tubuh dan dapat merangsang respon imun).Kekebalan aktif terbagi lagi menjadi dua, yaitu :

    • Alamiah, kekebalan tubuh yang secara otomatis diperoleh setelah sembuh dari suatu penyakit.
    • Buatan, kekebalan tubuh yang didapat dari vaksinasi yang diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.

Jenis-jenis vaksin :

o Dinonaktifkan (Inactivated), yaitu vaksin virus yang dimatikan oleh zat-zat kimia atau oleh pemanasan dan digunakan pada imunisasi. Contohnya vaksin penyakit flu, kolera, pes, dan hepatitis A.

o Attenuated, yaitu vaksin yang disiapkan dari mikroorganisme atau virus hidup yang dibiakkan di bawah kondisi yang tidak sesuai agar kehilangan virulensinya (dilemahkan) tetapi tetap mempunyai kemampuan menginduksi kekebalan pelindung. Contohnya vaksin demam kuning, vaksin rubeola, rubella, dan gondongan.

o Tixoids, yaitu eksotoksin yang dimodifikasi atau tidak diaktifkan sehingga kehilangan toksisitasnya, tetapi merangsang pembentukan antitoksin. Contohnya vaksin tetanus dan difteri.

o Subunit, yaitu vaksin yang dihasilkan dari subunit protein virus tertentu sehingga mempunyai resiko reaksi merugikan yang lebih rendah daripada vaksin virus utuh. Contohnya vaksin untuk melawan virus hepatitis B.

Beberapa vaksin baru yang juga digunakan dan dikembangkan antara lain :

o Conjugate, vaksin yang dibuat dengan menghubungkan lapisan luar polisakarida bakteri tertentu ke protein (contohnya toksin), sehingga system imun dapat mengenali polisakarida itu sebagai antigen.

o Recombinant Vector, vaksin yang dibuat dengan mengkombinasikan fisiologi dari satu mikroorganisme dengan DNA yang lain, sehingga bias diciptakan kekebalan terhadap penyakit yang mempunyai gejala infeksi yang kompleks.

o Vaksinasi DNA, vaksin yang dibuat dari DNA agen penularan yang bekerja dengan cara memasukkan DNA bakteri ke dalam sel tubuh manusia atau hewan. Kemudian beberapa sel system imun yang mengenali protein DNA bakteri tersebut merespon dan menyerang protein itu. Karena sel tersebut hidup untuk waktu yang lama, ketika ada pathogen yang biasanya menyatakan protein itu muncul maka akan langsung diserang oleh system imun. Saat ini vaksin DNA masih dalam percobaan, namun memperlihatkan hasil yang menjanjikan.

  • Pasif

Kekebalan tubuh yang bisa diperoleh seseorang yang zat kekebalan tubuhnya didapat dari luar.

Kekebalan pasif terbagi dua, yaitu :

o Alamiah, antibody yang didapat seseorang karena diturunkan oleh ibu yang merupakan orangtua kandung langsung ketika berada dalam kandungan (transplasenta).

o Buatan, kekebalan tubuh yang diperoleh kerana suntuikan serum untuk mencegah penyakit tertentu(serum hiperinum)

B. Perbedaan kekebalan alam dan kekebalan didapat

ALAM

DIDAPAT

Resistensi

Tidak berubah oleh infeksi

Membaik oleh infeksi berulang

Spesifitas

Efektif terhadap semua mikroorganisme

Spesifik untuk mikroorganisme yang merangsang

Sel yang penting

  • Fagosit
  • Sel NK
  • Sel K
  • Limfosit

Molekul yang penting

  • Lisozim
  • Komplemen
  • Protein fase akut
  • Interferon
  • Antibody
  • sitokin